Monday, April 30, 2012

Meraih Hidup Sukses dan Bahagia

Satu kata yang disepakati oleh seluruh umat Manusia, tanpa melihat latar belakang pendidikan, agama, ras, bangsa, strata ekonomi, umur, dan jenis kelamin. Semua menyepakati betapa pentingnya kata ini dalam kehidupan. Kata tersebut adalah BAHAGIA.

Siapapun orangnya pasti mendambakan hidup bahagia, meskipun dengan konsep yang berbeda-beda, namun substansinya adalah sama, yakni Bahagia. Tak seorangpun manusia di dunia ini yang tidak menghendaki hidup bahagia. Segala aktivitas yang dilakukan, mulai aktivitas rutin hingga bekerja keras semuanya dalam rangka mengejar kebahagiaan.

Dalam tataran tertentu, kebahagiaan seringkali dikaitkan dengan kesuksesan. Bagi seorang pelajar, dia akan sangat bahagia apabila sukses menempuh Ujian dengan hasil memuaskan. Seorang Karyawan akan merasa bahagia jika mendapatkan promosi naik jabatan denga gaji yang lebih tinggi. Orang tua akan bahagia jika sukses mnghantarkan anak-anaknya menjadi anak yang solih dan solihah dengan segala keberhasilannya dalam karier mereka. Seorang laki-laki begitu bahagia karena sukses mendapatkan cinta seorang gadis yang diimpikannya. Begitulah kebagagian berkorelasi dengan kesuksesan.

Namun dalam tataran yang lebih tinggi, kebagagiaan seseorang tidak diukur dari kesuksesan lahiriah, karena kebahagiaan itu terletak di dalam hati. Olehkarena itu kebahagiaan bisa dirasakan oleh siapapun jika ia mampu mengkondisikan hatinya agar senantiasa bahagia. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan spiritual seseorang. Sikap-sikap batin yang senantiasa dihidupkan dalam hati seperti syukur, sabar, tawakal, qonaah, zuhud, ikhlas akan membawa seseorang pada tingkat kebahagiaan yang hakiki (baca: tidak terpngaruh kondisi lahiriah).

Mengejar Sukses demi kebahagiaan

Jika kita masih dalam tataran merasakan kebahagiaan saat tujuan-tujuan hidup tercapai (baca: sukses), maka kesuksesan itu harus kita kejar. Dalam arti kita harus bersungguh-sungguh meraih kesuksesan dengan segenap kemampuan kita. Dalam istilah pergaulan kita harus jadi pemenang ( be a winner ), dan jangan jadi pecundang (losser). Dengan memposisikan diri sebagai the winner, kita akan berada di puncak kebahagiaan.

Mengejar kesuksesan bukan semata-mata meraih impian, menggapai cita-cita, namun melepaskan diri dari masalah yang sedang membelit itu juga bagian dari kesuksesan. Saat kita menghadapi masalah karena dililit hutang yang menggunung, maka kita harus berupaya melepaskan diri dari lilitan hutang dengan berusaha melunasi semua hutang-hutang tersebut. Dan pada saat seluruh hutang terbayar lunas, disitulah kita meraih sukses dan mendapatkan kebahagiaan.

Dengan demikian, seseorang dikatakan sukses jika berhasil meraih apa yang menjadi cita-citanya, atau terbebas dari permasalahan yang menjadi penghalang dirinya dengan kebahagiaan.

Kesuksesan tertunda hidup tidak bahagia..?

Hidup tak selamanya indah, kadang kita harus dihadapkan pada kenyataan pahit yang menggerus kebahagiaan. Tidak lulus ujian bagi seorang pelajar, seorang karyawan yang tiba-tiba di phk, pengusaha yang mengalami kebangkrutan, orang tua yang mendapati anaknya terjerumus menjadi pecandu narkoba, pejabat yang tiba-tiba dinonaktivkan, dan segudang permasalahan, merupakan petaka yang mendatangkan kekecewaan bagi yang mengalaminya atau orang terdekatnya.

Begitupula tujuan-tujuan hidup yang tak kunjung tercapai. Belum dapat jodoh padahal usia sudah mendekati kepala empat, belum memiliki keturunan padalah usia perkawinan sudah hampir sepuluh tahun, belum punya rumah, ingin memiliki mobil pribadi, dan bermacam keinginan dan tujuan yang belum terealisir, akan menjadi penghalang seseorang mendapatkan kebahagiaan.

Permasalahan sebenarnya bukan pada usaha yang tidak maksimal, karena seringkali seseorang mengeluhkan betapa ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk meraih cita-citanya namun hingga saat ini belum juga tercapai. Pasangan suami istri yang sudah hampir sepuluh tahun menikah namun belum punya keturunan, sudah berusaha dengan berbagai cara baik medis maupun non medis tetapi tetap saja yang diidamkan yaitu lahirnya seorang anak belum juga terwujud. Ternyata ada satu hal yang bannyak dilupakan orang, yaitu DO'A.

Solusi itu adalah do'a

" Saya sudah berusaha dan berdo'a, namun keinginan saya belum juga terwujud ", begitulah yang dikeluhkan seseorang yang merasa sudah berusaha maksimal bahkan diiringi do'a untuk meraih impiannya, tetapi belum tercapai jua. Boleh jadi dia sudah berusaha keras melakukan berbagai cara yang terkait dengan cita-citanya sesuai dengan persepsinya. Seorang laki-laki berupaya melakukan pendekatan kepada seorang gadis impiannya dengan memberikan perhatiah lebih. Mengirimkan bunga, mengirimkan sms yang berisi kata-kata pujian, bahkan memberikan hadiah kesukaan si gadis. Itulah usaha yang dilakukan seorang laki-laki untuk mendekati seorang wanita menurut persepsi yang umum. Artinya dalam melakukan usaha maksimal, seseorang bisa dengan sendirinya menerjemahkan apa yang harus dilakukan dalam mengejar keinginannya itu.

Lain halnya dengan berdo'a. Kita tidak bisa melakukannya sesuai persepsi kita sendiri. Berdo'a haruslah sesuai dengan aturan dari Allah SWT, yang akan mengabulkan do'a tersebut. Memang betul, kita semua sudah faham tentang cara berdo'a -yang menyangkut adab-adab berdo'a- dilakukan dalam keadaan suci, ditempat yang suci, menghadap kiblat, berpakaian rapi, diawali dan diakhiri dengan puji-pujian kepada Allah SWT serta Sholawat pada Nabi SAW, dan memilih waktu-waktu mustajabah (saat diijabah do'a), juga kontent do'a tidak boleh  berisi kejahatan atau merugikan orang lain. Semua itu adalah adab berdo'a yang harus dipenuhi oleh yang berdo'a. Dengan memenuhi adab-adabnya, do'a yang dipanjatkan segera akan di kabulkan oleh Allah SWT. 

Dalam realitanya, seringkali terjadi, meskipun seseorang sudah  memenuhi semua persyartan (baca: adab-adab) dalam berdo'a, tetap saja hajat dan keinginan belum terlaksana. Hal ini seringkali menjadi penyebab orang yang tidak sabar menjadi putus asa. Padahal Allah SWT yang maha mengetahui sudah pasti lebih memahami apa yang kita butuhkan, sehingga tidak selayaknya kita berburuk sangka pada Allah SWT.

Lalu adakah cara berdo'a yang benar-benar efektif sehingga Allah SWT mengabulkan apa yang kita hajatkan....??? Ataukah ada rahasia tertentu yang tidak banyak orang memahaminya, padahal Rosulullah SAW memerintahkannya untuk dilaksanakan...? Rahasianya ada pada artikel selanjutnya...


Inilah Rahasia Sukses

Jika Anda merasa sudah melakukan usaha maksimal, diiringi dengan do'a dengan segenap kesungguhan, namun hajat Anda belum juga terwujud, atau masalah yang di hadapi belum juga terselesaikan, inilah saatnya mencoba cara yang efektif dalam mewujudkan harapan menjadi sebuah kenyataan.

Sebagaimana sudah saya ungkapkan dalam artikel sebelumnya, bahwa rahasia itu adalah DOA. Betul sekali doa itu memiliki kekuatan yang maha dahsyat karena ia merupakan komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Allah SWT yang Maha Kuasa, Maha Kuat, dan yang pasti Maha mengabulkan setiap do'a yang dipanjatkan.

Permasalahannya, bagaimana agar do'a kita dikabulkan Allah SWT sesuai yang kita harapkan..?? Jawabannya adalah Berdo'a Untuk Orang lain. Kok bisa begitu..? inilah jawabannya :

Rosulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.”
(HR. Muslim)

Hal yang harus kita yakini, bahwa semua perkataan Rosulullah SAW itu adalah pasti benar, tanpa keraguan sedikitpun. Dalam hadist tersebut Rasulullah SAW menegaskan bahwa Do'a seorang Muslim untuk saudaranya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dan yang luar biasa, bahwa do'a tersebut di aminkan oleh Malaikat dan mendoakan orang yang berdo'a supaya mendapatkan apa yang dimohon untuk saudaranya tersebut. Inilah yang menjadi point pembahasan kita.

Coba Anda renungkan, do'a siapakah yang lebih dikabulkan oleh Allah SWT, do'a kita atau Malaikat..? Tentu kita sepakat bahwa do'a Malaikat akan langsung dikabulkan Allah SWT karena dia termasuk makhluk yang suci dan senantiasa dekat dengan Allah SWT. Selain itu Malaikat berdo'a untuk seseorang karena semata-mata melaksanakan perintah Allah SWT. Jadi jelas bahwa Do'a Malaikat akan dikabulkan Allah SWT.

Ada satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam mendoakan saudara kita agar kita mendapatkan ijabah dari doa tersebut (karena di doakan oleh malaikat), yaitu Saudara kita yang di do'akan tersebut tidak mengetahuinya. Disini kita dituntut untuk ikhlas dalam berdo'a. Dengan keikhlasan inilah do'a kita dikabulkan Allah SWT.



 

Mendoakan Saudara Muslim = Menjemput Impian

Jika Selama ini Anda sibuk dan fokus dengan permohonan untuk menggapai hajat diri sendiri, dan hasilnya belum terealisir (do'anya belum dikabulkan Allah) sebaiknya Anda mencoba format baru dalam berdo'a. Cobalah Anda fokus mendo'akan Saudara Anda seiman agar hajat mereka segera terkabul. Karena pada hakikatnya mendoakan orang lain sama dengan mendoakan diri sendiri. Bahkan kemungkinan terkabulnya hajat Anda lebih  besar karena Anda akan di do'akan oleh Malaikat.

Perlu difahami juga, bahwa mendo'akan saudara itu harus dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT, dengan tujuan ingin menolong saudara kita. Dan disampaikan dengan penuh khusu dan kesungguhan. Tunjukan kesungguhan Anda dengan memilih waktu mustajabah (saat diijabahnya do'a) yaitu ketika sepertiga malam terakhir (sekitar jam 03.00 hingga subuh). 

Pertanyaan selanjutnya, siapakah yang harus kita do'akan diantara saudara kita itu..?

Sesuai konteks hadis Rasulullah SAW, bahwa seorang yang berdo'a untuk saudaranya akan diaminkan oleh Malaikat dan di doakan agar yang berdo'a mendapatkan apa yang dido'akan, maka seyogyanya kita mendo'akan saudara kita yang memiliki hajat atau permasalahan yang sama dengan kita. Misalkan kita punya keinginan untuk menjual rumah atau tanah, namun meski sudah berdo'a dan berusaha dengan memasang iklan di berbagai media masa rumah atau tanah tersebut belum juga laku, maka kita ubah format do'a kita dengan memohonkan kepada Allah SWT agar Saudara kita yang punya hajat ingin menjual rumah atau tanah bisa segera terkabul.

Bagaimana langkah selanjutnya..? silahkan KLIK DISINI